Baksos Wakaf Mushaf Al-Qur’an

Lagi, kegiatan Baksos (27/06) dilakukan di kawasan Pamotan Rembang Jawa Tengah. Kali ini adalah kegiatan Bakti Sosial Wakaf Mushaf Al-Qur’an atas kerjasama Yayasan Bina Dhuafa Indonesia dengan Komunitas Rumah Baca Pamotan.  

Menurut Ahmad Harnoto, Direktur Yayasan Bina Dhuafa Indonesia, Baksos Wakaf Mushaf Al-Quran diselenggarakan dalam rangka meningkatkan amalan baik di bulan suci puasa. “Berdasarkan hasil pengamatan kami, banyak Al-Quran di mushola dan masjid yang sudah kusam, itupun jumlahnya terbatas. Dari situlah kami berangkat,” tutur Direktur Bina Dhuafa.

Program baksos Wakaf Mushaf Al-Qur’an ini merupakan kegiatan pertama kali digelar di kawasan Pamotan Rembang Jawa Tengah. Kegiatan ini dilaunching tiga bulan sebelum bulan Ramadhan di website www.binadhuafa.org. Menurut Harnoto, peminat donatur dari program wakaf Al-Quran ini cukup lumayan. “Lumayan, hampir kami belanja 300 mushaf Al-Quran berasal dari donasi,” tegas Harnoto.

Tampak Ahmad Harnoto sedang berbincang harga mushaf
di toko Mubarokatan Thoyyibah Menara Kudus (Doc. Rumah Baca, 2016)

Secara teknis, Harnoto menjelaskan Baksos Wakaf Al-Quran ini dilakukan dengan tiga tahap. Pertama, survey jumlah dan kondisi mushaf Al-Quran di mushola dan masjid. Tahap kedua, mengajak para donatur untuk mensupport kegiatan Wakaf Al-Quran. Tahap ketiga, belanja dan mendistribusikan mushaf.

Tampak Ahmad Harnoto dan para relawan yang siap mendistribusikan mushaf (Doc. Rumah Baca, 2016)

Tampak relawan sedang menyerahkan mushaf kepada pengurus mushola di kawasan Pamotan (Doc. Rumah Baca, 2016)


Tampak relawan sedang menyerahkan mushaf kepada pengurus masjid di kawasan Pamotan (Doc. Rumah Baca, 2016)

Kegiatan yang dilaksanakan sehari penuh bersama para relawan saat itu, tampak sukses. Setiap mushola dan masjid yang diberikan mushaf mengaku senang. “Para pengelola mushola dan masjid sangat senang ketika kami menyerahkan,” tutur Adi Prayitno saat baksos selesai.

“Kami akan tetap mengadendakan prgram wakaf Al-Quran secara rutin. Apalagi masih banyak mushola dan masjid yang perlu mendapatkan bahan bacaan yang secara umum dalam keadaan yang sudah kusam” jelas Harnoto saat ditanya harapan dan tindak lanjut dari progam.


Suhadi 

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.